Kamis, 03 Oktober 2019

Modifikasi Aktivitas Model Pembelajaran Konvensional Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa

Elemen PBL
Konvensional
Berpikir Kreatif
Modifikasi
Berpikir Kreatif
Mengorientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
·     Guru menanyakan kepada siswa: Mengapa kita harus makan?
·     Guru menyampaikan tujuan dan prosedur pembelajaran.
Logis
Mengarahkan siswa untuk mengetahui tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada pemecahan masalah yang diorientasikan diawal proses pembelajaran.
·       Guru mengajak siswa untuk mengamati video tentang anak yang kerdil, manusia raksasa serta anak yang memiliki tubuh yang sehat.
·       Guru memancing siswa untuk menuangkan gagasan terhadap permasalahan tentang perbedaan pertumbuhan badan yang ditayangkan melalui video pembelajaran tersebut.
Guru menyampaikan tujuan dan prosedur pembelajaran serta logistik yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Melibatkan Gagasan Baru
Siswa akan mengeluarkan berbagai gagasan-gagasan baru ketika mengamati dan memahami video pembelajaran yang telah diberikan.

Berpikir Divergen
Siswa akan mengembangkan gagasan-gagasan mereka untuk menjawab pertanyaan, memberikan solusi ataupun menanggapi pernyataan dari temannya tentang perbedaan dari anak yang bertubuh kerdil, raksasa dan memiliki tubuh yang sehat.

Logis
Siswa akan berpikir logis untuk mengungkapkan gagasan dan menjawab pertanyaan tentang video pembelajaran tersebut.






Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa membatasi dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
·     Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar berbagai
makanan dan
kandungan zat makanan tersebut.
·     Siswa diminta untuk menentukan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dan memberikan contoh makanan yang berguna bagi tubuh.
Logis,
Originalitas
Mengarahkan siswa untuk membatasi masalah dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
·     Guru mengajak peserta didik untuk melakukan uji kandungan makanan dengan beberapa bahan makanan yang telah disiapkan.
·     Siswa diarahkan untuk menentukan kandungan zat dari beberapa bahan makanan yang telah disediakan melalui uji kandungan zat.
·     Guru mengarahkan siswa untuk menentukan fungsi dari berbagai kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh.

BerpikirDivergen
Siswaberpikiruntukmenentukandanmenyimpulkanapasajakandunganzatdarimakanantersebutdanapasajafungsinyabagitubuhgunamembantudalampertumbuhandanperkembangantubuh.

Logis
Siswa akan berfikir logis untuk mengungkapkan gagasan dan menjawab pertanyaan.

Originalitas
Siswa akan menjawab berbagai permasalahan atau pertanyaan berdasarkan hasil pemikiran mereka sendiri melalui pengamatan/
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari dan menemukan berbagai informasi dan menjadi fasilitator untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
Melibatkan Gagasan Baru, Berpikir Divergen
·     Guru memberikan arahan pada siswa terkait prosedur kerja untuk melakukan uji kandungan zat makan secara berkelompok.
·     Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan informasi-informasi berdasarkan hasil uji kandungan zat yang telah dilakukan.
·     Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam menentukan fungsi dari berbagai kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh dan menganalisis dampak yang terjadi pada tubuh apabila zat makanan tersebut tidak terpenuhi dalam tubuh .

Berpikir Analogis
siswaakanberpikirsecaraanalogisketikamengaitkanhasilpengamatanujikandunganmakanan dengan kegunaan zat makanan tersebut bagi tubuh hingga menarik kesimpulan terkait dampak yang ditimbulkan jika zat tersebut tidak terpenuhi bagi tubuh.

Melibatkan Gagasan Baru
Siswa akan menemukan berbagai gagasan baru melalui hasil pengamatan dan mengkajinya bersama kelompok masing-masing.

Berpikir Divergen
Bersama kelompok masing-masing siswa akan mengemukakan berbagai pendapat mereka terkait dari hasil uji coba kandungan zat terdapat dalam makan melalui uji coba yang telah dilakukan.
Kemudian siswa mendiskusikan dan mengembangkan gagasan-gagasan mereka untuk menjawab  pertanyaan, memberikan solusi ataupun menanggapi pernyataan dari temannya tentang fungsi dari berbagai kandungan zat makanan protein, karbohidrat, dan lemak yang di perlukan oleh tubuh,dan menganalisis dampak yang terjadi pada tubuh apabila zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa akan menuangkan jawaban mereka dalam bentuk laporan dan mempresentasikan di depan kelas
Logis
·        Guru menginstruksikan kepada siswa untuk membuat laporan uji kandungan zat dalam bentuk charta dan poster, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
·        Siswa akan mengembangkan gagasan mereka dalam menjelaskan fungsi dari berbagai kandungan zat yang diperlukan serta dampak yang ditimbulkan apabila zat makanan tersebut tidak terpenuhi.
Membuat Gagasan Baru
Siswa akan menjelaskan menjelaskan berbagai informasi yang di dapat dari hasil setiap uji kandungan zat makanan dalam bentuk chartadengan gagasan-gasan baru yang telah mereka temukan melalui pengamatan untuk mempermudah pemahaman ditambah dengan informasi-informasi terkait.

Berpikir Logis
Siswa akan berpikir logis dalam menjelaskan fungsi dari berbagai kandungan zat makanan sepeti, protein, karbohidrat, dan lemak yang di perlukan oleh tubuh serta dampak yang ditimbulkan apabila tidak terpenuhi dengan adanya perbagai gangguan pencernaan dan penyakit lainnya.


Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah
·        Guru mengarahkan peserta didik lainnya untuk menganalisis dan menanggapi hasil kerja dari teman yang sudah mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
·        Guru mengajak peserta didik untuk membuat kesimpulan.


Berpikir Logis
·       Siswa secara berkelompok akan menanggapi hasil presentasi dari kelompok lainnya.
·       Guru mengkonfirmasi dan mengevaluasi hasil kerja dan diskusi yang telah dilakukan.
·       Guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang terbaik.
·       Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan.


Melibat kanGagasan Baru.
Siswa akan menyampaikan berbagai gagasan baru berdasarkan hasil dari analisis dan tanggapan mereka terhadap hasil kerja teman yang sudah di presentasikan

Berpikir Logis dan Mengembangkan Originalitas :
Siswa akan berpikir logis untuk membuat kesimpulan dan mengembangkan orisinalitas dengan menyampaikan kesimpulan berdasarkan keaslian dari hasil kerja dan diskusi yang telah dilakukan

Pertanyaan:
   1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan karakteristiknya?
   2. Jelaskan beberapa elemen yang terdapat pada model pembelajaran PBL dan keterkaitan dengan berpikir kreatif siswa?
   3.  Bagaimana cara membangun pola berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL?
   4. Apakah indikator dari pola berpikir kreatif siswa pada model pembelajaran PBL?
   5. Jelaskan salah satu karakteristik berpikir kreatif dalam model pembelajaran PBL untuk memecahkan masalah.


27 komentar:

  1. Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke terimakasih jawabannya, mungkin ada tambahan?

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
    Menurut Trianto “2009:93”, karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning “PBL” adalah:

    1.Adanya pengajuan pertanyaan atau masalah.
    2.Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
    3.Penyelidikan autentik.
    4.Menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya.
    5.Dan kerja sama.

    BalasHapus
  4. Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris Shoimin (2014:130)menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu:

    1. Learning is student-centered
    Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.

    2. Autenthic problems from the organizing focus for learning
    Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.

    3. New information is acquired through self-directed learning
    Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.

    4. Learning occurs in small group
    Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penerapan tujuan yang jelas.

    5. Teachers act as facilitators
    Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong mereke agar mencapai target yang hendak dicapai.

    BalasHapus
  5. Menurut saya PBL adalah model pembelajaran berbasis masalah yang lebih berpusat pada siswa.

    Menurut Trianto “2009:93”, karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning “PBL” adalah:

    Adanya pengajuan pertanyaan atau masalah.
    Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
    Penyelidikan autentik.
    Menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya.
    Dan kerja sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya untuk jwaban diatas hanya membahas karakteristik point pertama

      Hapus
  6. 3. dengan memberikan permasalah sederhana seperti permasalahan di alam sekitar atau dalam kehidupan sehari-hari sehingga memberikan efek pada pola berfikir siswa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya kalau bisa diberikan contoh spesifik, terimakasih

      Hapus
  7. (Deviani Asri)saya akan mencoba menjawab pertanyaan no5:yaitu salah satu berfikir kreatif dalam memecahkan masalah pada model PBL ini adalah berfikir logis melibatkan gagasan baru,serta mengembangkan originalitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih,kalau bisa ditambahkan penjelsan secara singkat

      Hapus
  8. Cara membangun pola pikir kreatif siswa dalam model pembelajaran PBL dapat dilakukan dengan mengorientasikan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan mengajaknya untuk mencarikan berbagai solusi untuk permasalahan tersebut. Masalah yang digunakan dalam model PBL haruslah bermakna, sesuai dengan tujuan pembelajaran, jelas dan mudah dipahami. Masalah juga harus dibuat sedemikian rupa sehingga memotivasi siswa untuk melakukan penyelidikan guna mendapatkan informasi baru yang mengarah pada solusi.

    BalasHapus
  9. Hallo reza, saya coba jawab pertanyaan nomer 1.
    Menurut Kamdi (007:77) berpendapat bahwa:

    Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam memecahkan masalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya jwabannya hanya membahas pengertian dari model PBL, tidak membahas karakteristiknya.

      Hapus
  10. Menurut kamdi (2007:77) pembelajaran problem based learning (PBL)didefinisikan sebagai suatu model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa dalam prosesnya dan dilakukan dalam rangka usaha pemecahan masalah. Diharapkan dengan diaplikasikannya model pembelajar ini siswa akan semakin faham akan suatu materi dan siswa pun bisa lebih terampil dalam memecahkan masalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk pengertian dari modelnya bebar, tetapi sebaiknya menambahkan karakteristik dari model PBL, sesuai pertanyaan no 1.

      Hapus
  11. Halo Kak Sinta
    saya akan menjawab pertanyaan nomor 5, yakni salah satu karakteristik berpikir kreatif dalam model PBL yakni, berpikir divergen yamg arti dasarnya adalah pola berpikir out of the box, dimana siswa dipacu untuk mengkreasikan ide-ide baru mereka yang bermanfaat dan dapat mnghasilkan solusi terkait pembelajaran yang sedang berlangsung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih dian untuk jawabannya, sedikit tambahan untuk contoh dari masalah dan solusinya.

      Hapus
  12. hai sinta
    saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 4 ya.
    Terdapat beberapa indikator berpikir kreatif dalam model pembelajaran PBL, diantaranya siswa dapat berpikir secara logis, mengungkapkan gagasan baru, originalitas, analogis dan berpikir divergen dalam menyelesaikan permasalahan. trimakasih

    BalasHapus
  13. Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih fadila untuk jwabannya, sebaiknya menambahkan karakteristik dari model PBL.

      Hapus
  14. Menurut Trianto “2009:93”, karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning “PBL” adalah:

    Adanya pengajuan pertanyaan atau masalah.
    Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
    Penyelidikan autentik.
    Menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya.
    Dan kerja sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih risma untuk jawabannya, sebaiknya ditambahkan lagi untuk karakteristik model PBL, karena ada beberapa point yang kurang.

      Hapus